Cara Membuat Kolam Ternak Lele
Cara Membuat Kolam Ternak Lele – Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak sekali diminati. Dengan permintaan yang terus meningkat untuk ikan air tawar, ternak lele dapat berkembang. Karena kemampuan mereka untuk hidup dalam tingkat kepadatan yang tinggi, lele dikenal sebagai ikan dengan tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang tinggi, sehingga sangat menguntungkan dalam pemeliharaan intensif.
Banyak jenis kolam yang digunakan untuk beternak ikan lele. Jika dilihat dari usaha yang digunakan untuk budidaya, setiap jenis kolam memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebelum anda memutuskan jenis kolam apa yang paling cocok, anda harus mempertimbangkan kondisi lingkungan, jumlah anggaran yang anda miliki, dan jumlah tenaga kerja yang anda alokasikan. Pembudidaya lele sering menggunakan berbagai jenis kolam, seperti semen, terpal, tanah, keramba, dan jaring apung, tetapi kolam tanah adalah yang paling populer.
Cara Membuat Kolam Ternak Lele
Kali ini akan membahas cara membuat kolam ternak lele jenis kolam tanah.
-
Kolam Tanah

Cara Membuat Kolam Ternak Lele
Kolam tanah dibuat dengan menggali tanah hingga kedalaman dan ukuran yang dibutuhkan. Pilihan kolam tanah yang berhasil harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi lingkungan, tekstur tanah, ketersediaan air, dan faktor lainnya. Tanah liat berpasir adalah jenis tanah yang ideal karena teksturnya yang padat dan solid dan kedap air, sehingga air kolam tidak mudah terserap dan menyusut.
Berikut ini adalah beberapa tahapan untuk membuat dan menyiapkan kolam lele :
1. Setelah memilih tanah yang tepat, langkah selanjutnya adalah menentukan luas kolam. Ukuran ideal untuk kolam adalah sekitar 7–10 m2, dengan panjang dan lebar yang disesuaikan dengan kondisi lahan, seperti 3m x 3m, 3m x 4m, atau 2m x 5m. Kolam harus memiliki kedalaman 1,5 m hingga 2 m, dan ketinggian 1 m hingga 1,5 m.
2. Selanjutnya, cangkul digunakan untuk menggali tanah dan dibuat tanggul untuk memastikan air tidak bocor.
3. Tanah yang telah digali kemudian dibiarkan selama tujuh hingga sepuluh hari hingga benar-benar kering dan retak-retak untuk membunuh bakteri penyebab penyakit di kolam.
4. Setelah itu, pengapuran dilakukan secara merata dengan menggunakan kapur dolomit atau kapur tohor sebanyak 20 hingga 50 gram per meter persegi, yang disesuaikan dengan pH tanah. Setelah itu, didiamkan selama satu minggu.
5. Lakukan pengapuran kolam. Pengapuran kolam lele dilakukan untuk membantu menghilangkan mikroorganisme patogen dan menyeimbangkan tingkat keasaman kolam. Kapur tohor atau dolomit digunakan. Kita hanya perlu menyebarkan kapur secara merata di permukaan kolam, dan prosesnya cukup mudah. Proses pengapuran kolam ini membutuhkan dosis antara 250 gram hingga 750 gram per meter persegi, tergantung pada tingkat keasaman tanah.
6. Selanjutnya kolam diberi pupuk organik dari kotoran ternak yang kering. Tujuan tambahan dari pupuk organik yang dibuat dari kotoran ternak yang telah kering adalah untuk menyuburkan dasar kolam sehingga cacing dan plankton dapat dimakan secara alami.
7. Isikan 40% tinggi kolam dan biarkan selama ± 1 minggu sampai air menjadi hijau. Setelah satu minggu, air kolam harus ditambah hingga memenuhi tingginya. Kemudian, setelah mengukur pH air kolam, Anda dapat mulai menanam bibit ikan Lele.
Silahkan kunjungi beranda website kami untuk melihat cara pembuatan kolam jenis lainnya, seperti kolam terpal dan kolam biofok. Sampai jumpa di artikel lainnya 🙂